Selasa, 08 Desember 2009

Adab dan Keutamaan Masjid Nabawi



View Larger Map
Sesuai sabda Rasulullah saw, shalat yang dilakukan di Masjid Nabawi lebih lebih utama daripada melaksanakan seribu shalat di masjid lainnya selain Masjidil Haram. Dalam hadis lain Rasulullah saw bersabda, “Barang-barang (perlengkapan perjalanan) tidaklah dikemas/dirapikan kecuali saat berpergian menuju tiga masjid: Masjidil Haram, masjidku (Masjid Nabawi) dan Masjidil Aqsha.” Keutamaan lain yang dimiliki Masjid Nabawi yang tidak dimiliki masjid lainnya adalah keberadaan Raudhah Syarifah dalam masjid tersebut. Berkenaan dengan ini, Rasulullah saw bersabda, “Di antara rumah dan mimbarku terdapat raudhah (taman) dari riyadh (taman-taman) surga.”

Keistimewaan Masjid Nabawi lainnya adalah seorang yang senantiasa melaksanakan shalat di dalamnya akan mendapatkan keutamaan yang besar. Mengenai hal ini, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang menunaikan empat puluh kali shalat secara tidak terputus, maka ia akan tercatat sebagai seorang yang terbebas dari api neraka, terbebas dari siksa dan terbebas dari kemunafikan.”

Adab Berziarah ke Masjid Nabawi :
 
1. Mandi dengan niat berziarah.
2. Berwudhu.
3. Mengenakan pakaian yang bersih dan suci, juga disunahkan mengenakan pakaian baru.
4. Saat hendak memasuki makam Rasulullah saw hendaknya seseorang melangkah perlahan-lahan dan memasuki haram (tempas suci) Nabi saw dengan tenang dan khusyu’.
5. Menggunakan wangi-wanginan (minyak wangi).
6. Mengucapkan takbir, tahlil (kalimat la ilaaha illallah), tahmid (alhamdulillah), tasbih (subhanalah) dan membaca shalawat saat memasuki haram Rasulullah saw. 
7. Membaca doa izin masuk.
8. Disunahkan untuk memasuki masjid melalui pintu Jibrail.
9. Hendaknya peziarah Masjid Nabawi melakukan shalat tahiyatul masjid dua rakaat lalu menghadap ke kamar suci Nabi saw dan berziarah kepada beliau. Termasuk amalan yang sunah dilakukan di Masjid Nabawi adalah shalat serta berdoa di sisi tiang taubah dan shalat di sisi maqam Jibrail.

Selain amalan-amalan di atas, berziarah kepada puteri Nabi Fatimah Zahra juga termasuk amalan yang dianjurkan saat seorang berada di Masjid Nabawi. Karena ada kemungkinan bahwa jasad suci Siti Fatimah dimakamkan di area Masjid Nabawi. Hal ini diperkuat dengan adanya riwayat-riwayat yang menyatakan bahwa Fatimah dimakamkan di kamarnya sendiri.

Sumber :
http://www.taghrib.ir/indonesia/index.php?option=com_content&view=article&id=127:adab-dan-keutamaan-masjid-nabawi&catid=45:1388-06-21-07-31-46&Itemid=67
23 November 2009

Sumber Gambar:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWa4SF6QiZzFWFUg4aZRqhgWjkn-dHVyY5sUZYVBoccKM7zj-915Yim8Dje2gMWESOr54q7yRp_wFP2yHA8oAUozv6a1FRpJW-BsFUgAiZVu2ARgRtjOeYCTlHf5w6EPjC5v82vQl-sNBx/s400/masjid-e-nabawi.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar